Jum’at 23 Sept 2011
Srinthil Primadona Tembakau Temanggung
TEMANGGUNG, Wakil Bupati Temanggung Ir. Budiarto, MT minta petani menjaga dan mempertahankan kemurnian tembakau srinthil yang berkualitas supaya dibeli pabrikan dengan harga mahal. Dengan demikian kepercayaan greder/pabrikan tetap tinggi sehingga petani berpeluang mendapatkan keuntungan besar guna meningkatkan kesejahteraannya.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati disela-sela melakukan kunjungan kerja meninjau produksi tembakau srinthil di desa Tlilir Kecamatan Tlogomulyo Kamis (22/9). Dalam peninjauan itu Wabup didampingi Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Ir. Rumantio , Camat Tlogomulyo Widodo Budi Wibowo dan diterima Kepala Desa Tlilir beserta Perangkat Desa dan sejumlah petani.
“ Cuaca pada musim panen tembakau tahun ini sangat baik cukup panas matahari sehingga menghasilkan tembakau berkualitas. Hal itu terbukti perdagangan tembakau di sejumlah gudang sangat ramai dan harga jual tembakau kering relatif tinggi mencapai ratusan ribu rupiah. Bahkan di desa Tlilir saat ini sudah keluar tembakau srinthil yang laku Rp.160.000/kg sehingga petani bisa menikmati keuntungan“ Ujarnya seraya berharap para greder membeli semua tembakau milik petani dengan harga tinggi.
Menurutnya, tembakau Temanggung selama ini dikenal sebagai tembakau lauk yang memiliki keunggulan dibanding tembakau luar daerah. Oleh karena itu guna mempertahankan kualitas supaya nilai jualnya tinggi, diminta petani menjaga kemurnian. Diutarakan, budidaya tembakau sampai saat ini masih menjadi andalan pendapatan petani dan memberikan dampak bagi pergerakan perekonomian daerah. Agar usaha pertembakauan bisa berjalan efektif dan efisien maka petani sudah selayaknya menjaga mutu khas Temanggung dengan tidak mencampur tembakau impor.
“ Tembakau srinthil yang sangat harum baunya ini mesti dijaga kemurniannya supaya berkualitas tinggi . Keluarnya tembakau srinthil menguntungkan petani karena harga jualnya mahal mencapai ratusan ribu rupaih per kilogramnya , bahkan tahun 2009 silam harganya menembus angka Rp.600.000/kg” pintanya
Nurhadi (59) salah seorang petani menuturkan tembakau srinthil mulai keluar sepekan terakhir ini yang ditandai baunya harum, warna coklat kehitam-hitaman dan pegangannya lengket karena kandungan nikotin tinggi. Diakuii srinthil yang keluar pertama ini masih kualitas awal sehingga harga jualnyapun belum mahal Rp.160.000/kg. Srinthil kualitas puncak yakni baunya lebih harum, warna lebih hitam dan pegangannya bertambah lengket biasanya dihasilkan petikan daun terakhir atau dikenal dengan sebutan protholan . Berdasarkan pengalaman tahun 2009, srinthil kualitas puncak harga jualnya mencapai Rp.600.000/kg. Diakui tembakau srinthil tidak setiap musim keluar, jika cuaca baik yakni panas matahari cukup berpotensi menghasilkan srinthil itupun dilahan tertentu saja.
“ Tanda-tanda tembakau srinthil mulai kelihatan setelah 4 malam diperam, keluar jamur kuning di daun tembakau yang jumlahnya bertambah banyak sampai 8 malam hingga siap dirajang. Saat dirajang, daun tembakau sudah lunak dan pekat karena kadar nikotinnya tinggi dan baunya harum menyengat seperti buah salak “ tuturnya seraya menambahkan hasil tembakau rajangan setelah dianjang ( ditata ) di rigen sedikitnya butuh 3 hingga 5 hari penjemuran matahari supaya kering dan siap jual.
Menurutnya berdasarkan catatan, masa kejayaan tembakau srinthil dialami pada tahun 1977 yang harganya mencapai Rp.12.000/kg, pada saat itu harga beli pupuk kandang 1 truk hanya Rp.6.000, sehingga 1 kg srinthil bisa untuk beli pupuk 2 truk. Sementara saat ini harga pupuk kandang 1 truk Rp.1.100.000 , sedang harga jual srinthil baru mencapai Rp.160.000 /kg dan diperkirakan paling tinggi Rp.600.000 /kg seperti tahun 2009 silam. Ia menuturkan dalam kurun 9 tahun terakhir ini petani di desanya acapkali menikmati tembakau srinthil yakni tahun 2002 ( Rp.150.000/kg ), 2003 ( Rp.200.000/kg ), 2004 ( Rp.250.000/kg ) , 2006 ( Rp.300.000/kg ), 2007 ( Rp.350.000/kg ) , 2008 ( Rp.500.00/kg ) dan 2009 ( Rp. 600.000/kg ) serta tahun 2011 ini sudah ada yang laku Rp.160.000/kg. Sedang tahun 2005 dan 2010 tidak keluar tembakau srinthil karena curah hujan tinggi, sehingga kualitasnya rendah.
Kepala Desa Tlilir Kemis menjelaskan , sedikitnya ada 100 petani yang pada tahun ini bercocok tanam tembakau di lahan seluas 161 hektar. Jenis tembakau yang dibudidayakan varietas kemloko atau lebih dikenal sebutan gober genjah. Rata-rata tanaman tembakau tumbuh subur setiap pohonnya menghasilkan daun antara 18 – 20 lembar . Diutarakan petani mulai menanam pada awal bulan April lalu dan mulai memanen pada awal Agustus kemarin. Setiap kali memanen daun yang dipetik antara 1 – 2 lembar, khusus untuk panenan terakhir atau protholan bisa mencapai 4 lembar daun.
“ Cuaca pada musim panen tahun ini sangat baik sehingga tembakau rajangan yang dihasilkan kualitas tinggi harga jualnya mahal. Untuk petikan pertama grade A laku Rp.30.000/kg, grade B Rp.50.000/kg, grade C Rp.70.000/kg, grade D Rp.100.000, grade E Rp.125.000/kg dan grade F Rp.150.000/kg. Untuk grade G yakni srinthil kualitas awal Rp.160.000/kg dan diperkirakan harganya semakin mahal seiring meningkatnya kualitas” ujarnya seraya menambahkan petani di desanya secara konsisten mempertahankan kemurnian dengan tidak mencampur tembakau luar daerah /import.
Di tempat terpisah Hendry, Sadono Salim dari perwakilan Djarum, Hartanto greder perwakilan Gudang Garam dan Agung Purnomo greder tembakau perwakilan Djarum, mengatakan panen kali ini benar-benar membuat para petani tembakau tersenyum, cuaca sejak masa tanam sangat bagus sehingga tembakau yang dihasilkan petani kualitasnya sangat baik, otomastis kalau kualitas baik maka harga akan mengikuti. Pihaknya siap membeli tembakau milik petani berapapun jumlahnya sepanjang kualitasnya memenuhi standar yang ditentukan pabrikan. ( Hms/ Edy Laks ).
Terus berkarya dan selalu ber kabar - kabar tentang masyarakat Temanggung. Maju terus Blogger Temanggung.
BalasHapuswww.kabarjinggan.blogspot.com