TEMANGGUNG - Bupati Drs. Hasyim Afandi minta Bagian Pemerintahan Desa menuntaskan permasalahan kekurangan lahan calon lokasi pembangunan embung di desa Tlogopucang kecamatan kandangan melalui tukar guling tanah warga dengann tanah bengkok desa.
Permintaan itu disampaikan Bupati disela-sela meninjau
calon lokasi proyek embung di desa Tlogopucang kecamatan kandangan
Kamis (16/6/11). Dalam peninjauan
itu Bupati didampingi Kabag Pemerintahan Desa Agus Sarwono, S Sos, Camat Kandangan Eko Budi Hartono, SH dan pejabat terkait
itu Bupati didampingi Kabag Pemerintahan Desa Agus Sarwono, S Sos, Camat Kandangan Eko Budi Hartono, SH dan pejabat terkait
“Saya minta Bagian Pemerintahan Desa segera menindaklanjuti rencana tukar guling tanah milik warga dengan tanah bengkok desa, sehingga persoalan kekurangan lahan calon lokasi embung teratasi. Dengan demikian proyek pembangunan embung secepatnya bisa dilaksanakan ,“ pintanya seraya menambahkan proyek embung akan dilaksanakan bekerjasama dengan Bank Jateng dan PT Obor Tani.
Menurut Bupati degan dibangunnya embung,
maka akan menampung air hujan dalam jumlah banyak untuk
menyirami berbagai tanaman pertanian. Dengan demikian usaha
pertanian bisa tumbuh subur maju dan berkembang guna meningkatkan
kesejahteraan petani. Oleh karena itu jika nanti proyek embung sudah
dapat diwujudkan, hendaknya bisa dimanfaatkan petani guna
mengembangkan usaha tani dengan memilih komoditas pertanian
yang unggul dan bernilai ekonomi tinggi.
Kabag Pemerintahan Desa Agus Sarwono mengatakan ,pihaknya akan segera menindaklanjuti proses tukar guling tanah warga dengan tanah bengkok desa. Warga pemilik lahan yang akan ditukar guling masing-masing milik Kodri, Supri dan Tulus luas seluruhnya sekitar 1600 meter persegi. Sedang tanah bengkok desa yang akan ditukar guling saat ini statusnya merupakan tanah bengkok Sekretaris Desa yang berlokasi di tepi jalan tidak jauh dari lokasi embung.
Camat Kandangan Eko Budi Hartono menjelaskan, proyek
embung akan dibangun memanfaatkan tanah bengkok Kadus Tlogopucang
Selatan, Rowo Rejosari dan Dringo serta tanah warga yang akan
ditukar guling. Menurut rencana pembangunan embung
akan dilaksanakan tahun ini dibiayai Bank Jateng
senilai Rp.1,2 milyar.
Diutarakan embung nantinya akan dimanfaatkan untuk pengembangan
usaha tani oleh Yayasan Obor Tani Semarang bekerjasama dengan Petani
desa setempat melalui program Sentra Pemberdayaan Tani (SPT).
Usaha pertanian yang dikembangkan
berupa kebun buah dengan komoditas Lengkeng Itoh 2800 pohon seluas
20 hektar. Melalui kerjasama itu petani peserta mendapat bantuan sarana
produksi pertanian berupa pupuk, pestisida selama 3 tahun. Dua kader Obor
tani selama 3 tahun tinggal di desa mendidik petani untuk berbudidaya mengelola
lengkeng petani hingga menjadi kebun buah. Setelah menjadi kebun buah lahan
tersebut diserahkan kembali kepada petani, diharapkan setiap KK petani bisa
mempunyai penghasilan minimal Rp 12 juta/th atau Rp 1 jt/bulan dari 40 pohon
lengkeng yang ditanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar