Sindoro
TEMANGGUNG, Status Gunung Sindoro yang berada di wilayah utara Kabupaten Temanggung kini meningkat menjadi waspada dua. Peningkatan status ini diumumkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung dalam suratnya kepada Bupati Temanggung yang tertanggal 5 Desember 2011. Pengamatan status gunung Sindoro dilakukan oleh Pos Pengamatan Gunung api di Desa Gentingsari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung.
Menurut Dr. Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi bandung dalam suratnya, pengamatan telah dilakukan sejak 1 oktober 2011. Hasil dua kali pengamatan visual dan pngukuran suhu di kawah puncak, pada beberapa detik di sekitar kawah, yaitu tanggal 26 November 2011 dan 2 Desember 2011, menunjukkan adanya kepulan asap dari furamol dengan temperature 75 derajad Celcius dan 95 deraja celcius. Pada tanggal 2 November tinggi asap furamol sudah melewati bibir kawah gunung dengan tekanan asap lemah sedang.
Surono menambahkan, pada bulan Oktober telah terekam 3 kali kejadian gempa Vulkanik Dalam (VA), 18 kejadian gempa tektonik jauh, dan 21 kali kejadian gempa tektonik lokal. Selain itu juga terjadi 6 kali kejadian gempa Vulkanik Dangkal, 26 kali kejadian gempa tektonik jauh, 5 kali kejadian gempa tektonik local dan 22 kali kejadian gempa hembusan. Selanjutnya pada tanggal 1 – 4 Desember 2011, terekam 20 kali kejadian gempa Vulkanik Dangkal (VB), 2 kali kejadian gempa tektonik jauh, 3 kali kejadian gempa tektonik lokal dan 6 kali kejadian gempa hembusan.
Berdasarkan hasil analisa data visual dan kegempaan tersebut, maka terhitung tanggal 5 Desember 2011, pukul 20.00 WIB, status kegiatan Gunung Sindoro dinaikkan dari Normal (level 1) menjadi Waspada (level II). Adapun proses status gunung berapi mulai dari normal II – normal I – waspada II – waspada I – siaga III – siaga II – siaga I – siap II – siap I – awas. Peningkatan aktivitas vulkanik berupa gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal dikhawatirkan akan memicu peningkatan aktivitas vulkanik berupa letusan freatik atau letusan lebu.
Usai menerima surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung , Senin pukul 21.30 WIB, pagi harinya Selasa (6/12), Wakil Bupati Temanggung, Ir. Budiarto MT, selaku Ketua Penanggulangan Bencana kabupaten Temanggung melakukan rapat koordinasi dengan jajaran instansi terkait. Rapat yang berlangsung di ruang kantor Wakil Bupati Temanggung tersebut dihadiri Kepala Dinas Sosial, Assisten Pemerintahan, para Camat dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dalam kesempatan itu Wabub mengatakan, masyarakat Temanggung untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang beredar dan cenderung meresahkan. Masyarakat diminta untuk terus mengikuti perkembangan informasi secara lengkap dari pimpinan wilayah atau camat setempat.
“Kami sudah memerintahkan kepada para Camat yang berada di sekitar lokasi Gunung Sindoro untuk mengambil langkah-langkah cepat dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat agar tetap tenang”, ungkapnya.
Demikian dikatakan Wakil Bupati saat memimpin rapat koordinasi menghadapi peningkatan status Gunung Sindoro, (6/12) Selain itu Wakil Bupati juga menghimbau, agar masyarakat disekitar gunung Sindoro dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak gunung Sindoro dalam radius 2 km dari kawah puncak. Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar gunung Sindoro dalam KRB II untuk selalu waspada dan tetap mmperhatikan perkembangan dari instansi terkait.
Kepada para Camat, Wabub meminta untuk melakukan pendataan tentang data warga lansia, wanita hamil, anak-anak dan warga cacat selanjutnya dikirim ke BPBD. Camat dan Kepala Desa setempat untuk menentukan jalur evaluasi yang selanjutnya dibuat peta dan rambu-rambu. Camat juga diperintahkan untuk selalu siap di tempat dan melaporkan perkembangan yang terjadi. Selain itu Dinas Sosial untuk mempersiapkan administrasi dan persiapan logistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar