MATA HATI
Mata adalah panglima jiwa.
Hampir semua perasaan & prilaku awalnya di picu oleh pandangan mata.
Bila di biarkan mata memandang yang dibenci & yang dilarang.
...Maka pemiliknya berada ditepi jurang bahaya.
Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh kedalam jurang.
(Imam Ghazali rahimahullah dalam kitab Ihya Ulumuddin)
Beliau memberi wasiat agar tidak menganggap ringan masalah pandangan.
Beliau juga mengutip syair, "Semua peristiwa yang besar awalnya mata, lihatlah api besar yang awalnya percikan api"
Hampir
sama dengan bunyi syair tersebut, sebagaimana salapushalih mengatakan,
"Banyak makanan haram yang bisa menghalangi orang melakukan shalat
tahajjud di malam hari. Banyak pula pandangan kepada yang haram sampai
menghalanginya dari membaca kitabullah"
selanjutnya klik disini
Sahabat.....
Semoga
Allah memberikan naungan berkah-Nya kepada kita semua. Fitnah ujian tak
pernah berhenti, sangat mungkin kita kerap mendengar bahkan mengkaji
masalah mata, tapi belum tentu kita termasuk dalam kelompok orang yang
bisa memelihara matanya.
Padahal, seperti yang di ungkapkan Imam
Ghazali tadi, orang yang keliru menggunakan pandangan, berarti ia
terancam bahaya besar karena mata adalah pintu paling luas yang bisa
memberi banyak pengaruh pada hati.
Menurut Imam Ibnul Qayyim;
"Mata
adalah panutan, sementara hati adalah pendorong & pengikut. Yang
pertama, mata memiliki kenikmatan pandangan. Sedang yang kedua, hati
memiliki kenikmatan pencapaian. dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu
yang mesra. Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan
saling mencela & mencerai"
Simak juga dialog imajiner yang beliau tulis dalam kitab Raudathul Muhibbin,
Kata hati kepada mata,
"Kaulah
yang telah menyeretku pada kebinasaan & mengakibatkan penyesalan
karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan ke
taman & kebun yang tak sehat. Kau salahi Firman Allah, "Hendaklah
mereka menahan pandangannya" (An Nur: 30/31)
Kau salahi sabda Rosuluhhah saw,
"Memandang
wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barang
siapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberi
balasan iman padanya, yang akan di dapati kelezatan dalam hatinya" (HR.
Ahmad)
Tapi mata berkata kepada hati,
"Kau zalimi aku sejak awal hingga akhir
Kau kukuhkan dosaku lahir & batin
Padahal aku hanyalah utusanmu
Yang selalu taat & mengikuti jalan yang engkau tunjukan"
Rosulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya
dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh
akan baik pula. dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah,
segumpal darah itu adalah hati" (HR. Bukhari & Muslim)
Hati adalah raja
Dan seluruh tubuh adalah pasukannya
Jika rajanya baik, maka baik pula pasukannya
Jika rajanya buruk, maka buruk pula pasukannya
Wahai
hati, jika engkau di anugerahi pandangan, tentu engkau tau bahwa
rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu & kebaikan mereka
adalah kebaikanmu.
Sember bencana yang menimpamu adalah karena
engkau tidak memiliki cinta kepada Allah, tidak suka dzikir kepadanya,
tidak menyukai Firman, asma, dan sifat-sifatnya.
Allah berfirman, "Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta itu adalah hati yang ada di dalam dada" (Al-Hajj: 46)
Sahabat.....
Banyak
sekali kenikmatan yang menjadi buah memelihara mata, coba perhatikan
tingkat-tingkat manfaat yang di uraikan oleh Imam Ibnu Qayyim dalam
Al-jawabul Kafi Liman saala Anid Dawa'i Syafi;
"Memelihara pandangan mata...
Menjamin kebahagiaan seorang hamba di dunia & akhirat
Memelihara pandangan...
Memberi nuansa kedekatan seseorang hamba kepada Allah
menahan pandangan...
Juga akan menghalangi pintu masuk syaitan ke dalam hati
Mengosongkan hati untuk berfikir pada sesuatu yang bermanfaat...
Allah akan meliputinya dengan cahaya.
Itu
sebabnya, setelah Firman-Nya tentang perintah untuk mengendalikan
pandangan mata dari yang haram, Allah segera menyambungnya dengan ayat
tentang "NUR" cahaya. (Al-Jawabul Kafi, 215-217)
Prilaku mata
& hati adalah sikap tersembunyi yang sulit di ketahui oleh orang
lain, kedipan mata apabila kecenderungan hati, merupakan rahasia diri
yang tidak di ketahui oleh siapapun, kecuali Allah swt.
"Dia (Allah) mengetahui pandangan mata yang khianat & apa yang di sembunyikan oleh hati" (Al-Mukmin: 19)
Itu
artinya, memelihara pandangan mata akan menuntun suasana hati, sangat
tergantung dengan tingkat ke imanan & kesadaran penuh akan Ilmullah
(Pengetahuan Allah)
Pemeliharaan mata & hati, adalah identik dengan tingkat keimanan seseorang.
dalam sebuah hadits di kisahkan,
"Pada
hari kiamat ada sekelompok orang yang membawa hasanat (kebaikan) yang
sangat banyak. bahkan Rosulullah menyebutnya, kebaikan iti bak sebuah
gunung. Tapi ternyata, Allah swt tau memandang apa-apa terhadap prestasi
kebaikan itu. Allah menjadikan kebaikan itu tak berboot, seperti debu
yang beterbangan. Tak ada artinya. Rosulullah mengatakan, bahwa kondisi
seperti itu adalah karena mereka adalah kelompok manusia yang melakukan
kebaikan ketika berada bersama manusia yang lain. Tapi tatkala dalam
keadaan sendiri & tidak ada manusia lain yang melihatnya, ia
melanggar larangan-larangan Allah" (HR. Ibnu Majah)
Kesendirian, kesepian, kala tak ada orang yang melihat perbuatan salah. Adalah ujian yang akan membuktikan kualitas Iman.
Disinilah
peran mengendalikan mata & kecondongan hati termasuk dalam situasi
kesendirian, karena ia menjadi bagian dari suasana yang tak di ketahui
oleh orang lain.
"Hendaklah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya yakinilah bahwa Ia melihatmu"
Begitulah Ikhsan menurut Rosulullah saw.
Wallahu A'lam Bish-showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar