Menurut dari berbagai sumber bahwa Desa Tlogopucang sejak jaman perang Diponegoro
tahun 1835 sudah berdiri terbukti banyaknya pelarian atau pengungsi yang lari
ke Desa Tlogopucang namun sebelum tahun 1835 ± kurang lebihnya tahun 1824 Tlogopucang sebenarnya sudah ada
dengan nama Desa Dringo (sekarang Dusun Dringo) konon pada saat itu terdapat 20 KK yang hidup bersama dengan dipimpin seorang wanita yang
bernama IBU GAMIRAH sebagai pemimpin adatnya. Selanjutnya sekitar tahun 1835-1839 Datanglah seorang pengungsi
bernama Simbah DALIYAH dengan membawa 3 puteranya yang bernama Kerto Sentono,
Kerto Dipuro dan Kerto Rejo, Mereka merupakan Putera dan Cucu Demang Kedung Boto Jepiring Kendal, yang
kemudian pada tahun ke 4 di tempat pengungsian ± tahun 1839 mbah Daliyah memper
istri Mbah Gamirah yang selanjutnya tampok kepemimpinanya juga diserahkan kepada Mbah Daliyah untuk memimpin
Kampung Dringo tersebut, selengkapnya klik disini,
Akhirnya dari tahun ketahun Desa Dringo dengan Kepemimpinan mbah Daliyah berkembang pesat , hidup rukun, tentram sampai – sampai bisa melebarkan wilayah kekuasaanya dengan menempatkan ketiga puteranya untuk bermukim disebelah utara desa Dringo dengan nama Tlogopucang. Tlogopucang tersebut berasal dari kata Telogo dan pucang yang mengandung maksud Telogo itu sumber air dan Pucang berarti diatas, dengan maksud bahwa masyarakat Tlogopucang pada waktu itu mata pencahariannya dari hasil dheres (menyadap Enao/Badeg) maka berdasarkan mata pencaharian petani yang mengambil Nira (sumber air yang diatas pohon aren ) tersebut kemudian dipakai sebagai nama desa yaitu TLOGOPUCANG Kemudian dengan usia yang semakin tua akhirnya pada tahun ± 1879 kepemimpinan diberikan kepada putera keduanya yang bernama Kerto Dipuro yang dianggap mampu Menguasai Ilmu Pemerintahan dengan Baca Tulis dan dibantu oleh 2 orang saudaranya yaitu Kerto Sentono sebagai juru keamanan yang menguasai Ilmu Kanuragan dan Kerto Rejo sebagai juru Penyebaran agama Islam karena ia menguasai tentang Ilmu agama Islam.Dengan diangkatnya Selanjutnya Dengan diangkatnya Kepala Desa Tlogopucang Bpk Kerto Dipuro oleh Mbah Daliyah Kepala Adat Dringo untuk memimpin wilayahnya yang bernama Desa Tlogopucang yang sekarang berkedudukan di Dusun Tlogopucang Tengah. pada saat itu Desa Tlogopucang masuk wilayah Kawedanan Kaloran dan di Tlogopucang ditempati Seorang OPAS (pegawai Kawedanan Kaloran) namun berkaitan dengan pemekaran wilayah dan Tugas Bupati yg sangat membutuhkan beberapa Pembantu diwilayah kabupaten maka di bentuk Kawedanan ( 3 pembantu Bupati ) Nah pada saat itu Tlogopucang ditarik kewlayah kawedanan Parakan, ikut bawahan Kecamatan Kandangan. Kepemimpinan Mbah Kerto Dipuro hanya berlangsung 32 tahun selanjutnya tongkat kepemimpinannya diserahkan pada putera Pertamanya yang bernama SUMITRO SUBANDI pada Tahun ± 1911 dan berkedudukan di kampung leri (sekarang Tlogopucang. Masa kepemimpinan Sumitro Subandi kurang lebih 35 tahun yaitu dari tahun 1911 sampai dengan 1946. Selanjutnya pada tahun 1946 diadakan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa Pertama kali yang diselenggarakan secara langsung dan dimenangkan Oleh Bp DJAELANI SUDJARI yang selanjutnya menjadi Kepala Desa Tlogopucang dan memimpin pada masa setelah 1 tahun Indonesia Merdeka dan berkesempatan memimpin Desa Tlogopucang selama 42 tahun yaitu sampai dengan tahun 1988. Selanjutnya pada tahun 1988 Kepemimpinan desa Tlogopucang dipegang oleh Bp. GUNADI sebagai Pemenang Pemilihan Kepala Desa Tlogopucang yang pada saat itu diikuti oleh 3 orang kontestan yaitu Bpk Sulam Taufik, Bpk Slamet Komedi dan Bpk Gunadi. Pada saat kepemimpinan bapak Gunadi Banyak kemajuan yang telah dicapai sebagaimana terlampir dalam (Format Sejarah Pembangunan Desa) dan selanjutnya pada tahun 1999 terpilih kembali pada pilkades eriode keduanya yang pada saat itu pemilihan di ikuti 2 Kontestan Yaitu Bp.Gunadi dan Bpk Sumarji dan dimenangkan oleh Bpk Gunadi selanjutnya pada periode ke dua ini memimpin sampai dengan 2007. Dan selajutnya tahun 2007 Desa Tlogopucang mengadakan Pilkades Kembali dengan diikuti oleh enam kontestan yaitu :
1. Atchani
2. Ahmad Zaidin
3. Subarno
4. Sumanto
5. Mukarim
6. Imam Nawawi
dan dimenangkan oleh Bpk AHMAD ZAIDIN dan resmi dilantik pada bulan Juli 2007 sebagai Kepala Desa Tlogopucang sampai dengan sekarang.
Akhirnya dari tahun ketahun Desa Dringo dengan Kepemimpinan mbah Daliyah berkembang pesat , hidup rukun, tentram sampai – sampai bisa melebarkan wilayah kekuasaanya dengan menempatkan ketiga puteranya untuk bermukim disebelah utara desa Dringo dengan nama Tlogopucang. Tlogopucang tersebut berasal dari kata Telogo dan pucang yang mengandung maksud Telogo itu sumber air dan Pucang berarti diatas, dengan maksud bahwa masyarakat Tlogopucang pada waktu itu mata pencahariannya dari hasil dheres (menyadap Enao/Badeg) maka berdasarkan mata pencaharian petani yang mengambil Nira (sumber air yang diatas pohon aren ) tersebut kemudian dipakai sebagai nama desa yaitu TLOGOPUCANG Kemudian dengan usia yang semakin tua akhirnya pada tahun ± 1879 kepemimpinan diberikan kepada putera keduanya yang bernama Kerto Dipuro yang dianggap mampu Menguasai Ilmu Pemerintahan dengan Baca Tulis dan dibantu oleh 2 orang saudaranya yaitu Kerto Sentono sebagai juru keamanan yang menguasai Ilmu Kanuragan dan Kerto Rejo sebagai juru Penyebaran agama Islam karena ia menguasai tentang Ilmu agama Islam.Dengan diangkatnya Selanjutnya Dengan diangkatnya Kepala Desa Tlogopucang Bpk Kerto Dipuro oleh Mbah Daliyah Kepala Adat Dringo untuk memimpin wilayahnya yang bernama Desa Tlogopucang yang sekarang berkedudukan di Dusun Tlogopucang Tengah. pada saat itu Desa Tlogopucang masuk wilayah Kawedanan Kaloran dan di Tlogopucang ditempati Seorang OPAS (pegawai Kawedanan Kaloran) namun berkaitan dengan pemekaran wilayah dan Tugas Bupati yg sangat membutuhkan beberapa Pembantu diwilayah kabupaten maka di bentuk Kawedanan ( 3 pembantu Bupati ) Nah pada saat itu Tlogopucang ditarik kewlayah kawedanan Parakan, ikut bawahan Kecamatan Kandangan. Kepemimpinan Mbah Kerto Dipuro hanya berlangsung 32 tahun selanjutnya tongkat kepemimpinannya diserahkan pada putera Pertamanya yang bernama SUMITRO SUBANDI pada Tahun ± 1911 dan berkedudukan di kampung leri (sekarang Tlogopucang. Masa kepemimpinan Sumitro Subandi kurang lebih 35 tahun yaitu dari tahun 1911 sampai dengan 1946. Selanjutnya pada tahun 1946 diadakan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa Pertama kali yang diselenggarakan secara langsung dan dimenangkan Oleh Bp DJAELANI SUDJARI yang selanjutnya menjadi Kepala Desa Tlogopucang dan memimpin pada masa setelah 1 tahun Indonesia Merdeka dan berkesempatan memimpin Desa Tlogopucang selama 42 tahun yaitu sampai dengan tahun 1988. Selanjutnya pada tahun 1988 Kepemimpinan desa Tlogopucang dipegang oleh Bp. GUNADI sebagai Pemenang Pemilihan Kepala Desa Tlogopucang yang pada saat itu diikuti oleh 3 orang kontestan yaitu Bpk Sulam Taufik, Bpk Slamet Komedi dan Bpk Gunadi. Pada saat kepemimpinan bapak Gunadi Banyak kemajuan yang telah dicapai sebagaimana terlampir dalam (Format Sejarah Pembangunan Desa) dan selanjutnya pada tahun 1999 terpilih kembali pada pilkades eriode keduanya yang pada saat itu pemilihan di ikuti 2 Kontestan Yaitu Bp.Gunadi dan Bpk Sumarji dan dimenangkan oleh Bpk Gunadi selanjutnya pada periode ke dua ini memimpin sampai dengan 2007. Dan selajutnya tahun 2007 Desa Tlogopucang mengadakan Pilkades Kembali dengan diikuti oleh enam kontestan yaitu :
1. Atchani
2. Ahmad Zaidin
3. Subarno
4. Sumanto
5. Mukarim
6. Imam Nawawi
dan dimenangkan oleh Bpk AHMAD ZAIDIN dan resmi dilantik pada bulan Juli 2007 sebagai Kepala Desa Tlogopucang sampai dengan sekarang.
indah x tlogopucang
BalasHapuskapan nich jalan menuju ngoho bisa d aspal............. ingat transportasi merupakan salah satu pemicu perkembangan ekonomi masyarakat,
BalasHapusmohon untuk pak kades di perhatikan, segera susun proposal pembangunan jalan untuk kesejahteraan mayarakat.
terimakasih.