Rabu, 09 Mei 2012

Tanah Bergerak, 243 Warga Tlogopucang Mengungsi



Keadaan tebing yang longsor sekitar 70m
Tlogopucang: Sebanyak 70 kepala keluarga warga Dusun Kedopokan, Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (9/5), mengungsi ke daerah yang lebih aman menyusul terjadinya tanah bergerak di daerah tersebut. Sekretaris Desa Tlogopucang, Budi Pranyoto, mengatakan warga yang mengungsi 243 jiwa dari Dusun Kedopokan. "Mereka mengungsi ke sejumlah rumah warga yang dianggap lebih aman," katanya.


Sebelumnya, di kawasan perbukitan tersebut telah terjadi tanah longsor di beberapa titik, Senin lalu, dan muncul retakan yang lebarnya sekitar 30 sentimeter sepanjang 200 meter. Selain longsor, sebagian tanah di kawasan tersebut juga ambles sehingga beberapa bangunan rumah di atasnya dibongkar.
Tanah yg Retak sedalam 1-2m dg lebar 25-50cm


Kepala Dusun Kedopokan, Imbuh, mengatakan, dalam dua pekan terakhir sering dirasakan terjadi tanah bergerak dan getaran terjadi sebanyak 3 kali pada pukul 01.00, pukul 04.00 dan yang  paling keras terasa pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB. "Semalam terjadi dua kali tanah bergerak dan tadi pagi terjadi lagi dengan getaran keras dan menimbulkan suara gemuruh mengakibatkan warga panik," katanya.

Berdasarkan pantauan, selain warga, binatang ternak seperti kambing dan sapi juga diungsikan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Bangunan dapur rumah milik Sukaeri warga RT 06 dan bangunan rumah milik Rusdi di RT 04 terpaksa dibongkar karena tanah ambles.

Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung bersama Bupati Temanggung dan wakil bupati beserta Muspida terlihat saat mendistribusikan bantuan logistik kepada para pengungsi posko pengungsian di desa tersebut
Bupati Temanggung saat memberikan Bantuan secara simboli pd Warga Pengungsi
Muspida Temangung saat meninjau lokasi Longsor 
Bupati Temanggung Drs Hasyim Afandi didampingi Wakil nya saat berdialog dg warga dipengungsian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar